Siapa Hero Gozali? Bos PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) yang Siap IPO di BEI dan Kembangkan Armada Kapal LCT
--
Caraharian.com – Pada artikel berikut ini adalah informasi mengenai profil dan biodata sosok komisaris utama PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB), yaitu Hero Gozali. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini agar tidak ketinggalan informasi pentingnya!
Melansir dari berbagai sumber, PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) adalah perusahaan jasa pelayaran nasional yang berdomisili di Samarinda, Kalimantan Timur. Berdiri sejak 9 Oktober 2008, perseroan bergerak di bidang angkutan laut perairan pelabuhan dalam negeri untuk pengiriman barang seperti alat berat dan kontainer menggunakan armada kapal charter jenis Landing Craft Tank (LCT).
Layanan utama PJHB mencakup jasa charter kapal, baik freight charter maupun time charter, yang melayani berbagai klien dari industri pertambangan, migas, perkebunan, konstruksi, hingga pembangkit listrik. Jangkauan pelayanannya meliputi wilayah Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, hingga Papua.
Baca juga: Profil PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB), Perusahaan yang Berhasil Tersedia di e-IPO Saham
Baca juga: Profil Thalita Kusuma Sandra Mahasiswi KIPK UNS Viral, Diduga Hidup Hedon Hingga jadi Ani-ani!
Untuk melaju IPO, PJHB mengandalkan lima armada kapal yang dimiliki yakni jenis Landing Craft Tank (LCT). Unit jenis LCT adalah kapal yang dirancang untuk mengangkut kargo, alat berat dari kapal besar ke daratan atau sebaliknya. Kapal ini memiliki struktur yang kokoh dan fleksibel untuk beroperasi di perairan dangkal. Keunggulan utamanya terletak pada kemampuannya untuk bersandar langsung di pantai, daratan, atau dermaga tanpa memerlukan fasilitas bongkar-muat khusus.
PJHB sendiri memiliki 5 unit kapal dengan kapasitas angkut antara 1.300 metrik ton hingga 2.500 metrik ton. Perinciannya LCT Cipta Jaya Harapan 7 buatan 2012, LCT Cipta Jaya Harapan 8 (2023), LCT Cipta Jaya Harapan 9 (2010), LCT Cipta Jaya Harapan 10 (2010) dan LCT Lien Star 88 (2009).
PJHB berencana melaksanakan penawaran umum perdana saham (IPO) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 480 juta saham baru, atau setara 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Kisaran harga saham ditetapkan antara Rp 310 hingga Rp 330 per saham, sehingga potensi dana yang dihimpun mencapai maksimal Rp 158,4 miliar.